Ponorogo – SUARAPACITAN.com
Jiwa kewirausahaan hendaknya
dibangun sejak usia muda, termasuk saat masa menempuh usia Sekolah Menangah
Atas atau sederajat. Hal itu disampaikan oleh Trisna Lesmana saat menyampaikan
materi Inkubasi Mentoring Bisnis bagi Siswa di Hall Hotel Amaris, Kamis
(12/12/2024).
Menurut Trisna, yang
merupakan pelaku bisnis sukses, pengusaha atau entrepreneurship juga merupakan
profesi.
“Kita ingin anak-anak didik
kita menjadi guru, dokter, hakim ataupun profesi yang lain, namun kita jangan
menghalangi anak-anak kita menjadi pengusaha, karena itu juga merupakan profesi
yang harus dilatih dan dikembangkan mulai saat sekolah. Jiwa pengusaha jangan sampai
dimatikan, tetapi harus disupport oleh semua pihak,” ucap Trisna Lesmana.
Apalagi, lanjut Trisna,
program dari Pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto sekarang
juga ingin menumbuhkan UMKM yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional.
“Atas dasar itulah, IMB atau
Incubation Mentoring Business untuk anak-anak SMA dan SMK hari ini kami
launching di Ponorogo dengan menggandeng Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur wilayah Ponorogo – Magetan. Harapan kami, akan lahir pengusaha-pengusaha
muda yang akan lahir disini,”tambahnya.
Secara teknis, Trisna
menyampaikan bahwa Incubation Mentoring Business (IMB) ini akan dimulai pada
Februari 2025 dan akan berlangsung selama 6 bulan kedepan.
“Tahapannya akan dilalui
melalui mentoring selama 6 bulan, baik secara online maupun daring setiap bulan
untuk evaluasi. Kami akan mengajak anak-anak peserta IMB ini untuk berkreasi
dalam menemukan produk yang cocok untuk market yang ada dan membangun chanel
atau pemasaran yang tepat sehingga produk dan market bisa bertemu. Otomatis,
peserta akan mendapatkan ilmu dan penghasilan, ini adalah target yang ingin
kami raih. Pendampingan akan terus kami lakukan sehingga dipastikan peserta IMB
bisa mendapatkan hasil.” Tutupnya.
Sementara Yohanes Suwarji,
founder Citra Lentera Indonesia mengatakan bahwa kolaborasi antara generasi
babby bommer dengan Gen Z sangat penting dilakukan.
“Kami, generasi old, sudah
banyak pengalaman baik itu dalam berbisnis maupun melakukan inovasi. Jika
dipadukan dengan Gen Z, akan semakin mempercepat potensi bagi anak-anak
kekinian untuk memiliki penghasilan dan menjadi sosok yang mandiri,” ucap
Yohanes.
Untuk itu, Yohanes meminta
semua pihak untuk ikhlas dalam berikhtiar sehingga anak-anak Gen Z saat ini
bisa memiliki ilmu yang cukup, daya saing yang tinggi serta memiliki inovasi
dalam menghadapi tantangan zaman.
“Mindset dan mental
entrepreanurship harus kita bangun Bersama. Program Incubation Mentoring
Business ini sudah kami komunikasikan ke Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur Wilayah Ponorogo Magetan dan mendapat tanggapan yang positif. Harapannya,
anak-anak kita kedepan bisa menjadi motor dalam pertumbuhan UMKM di Ponorogo
dan Magetan serta daerah sekitarnya.” Tutup Yohannes Suwarji.
Mewakili Kepala Cabang Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Ponorogo – Magetan, Eko Budi Santosa,
S.Sos, MM selaku Kasi SMA PK – PLK mendukukung penuh program Incubation
Mentoring Business.
“Ini adalah peluang bagi
kita (Guru), untuk memantik jiwa pengusaha dari setiap anak didik kita. Maka
dari itu, saya meminta kepada semua hadirin untuk bersama-sama mengembangkan
jiwa entrepreanurship di sekolah kita masing-masing. Kemampuan menjadi
pengusaha sangat penting untuk membantu pemerintah dalam mengentaskan
kemiskinan, membangun lapangan kerja serta mampu meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.” Jelas Eko.
Sementara menurut Hernu
Suprapto, Kepala Sekolah SMAN 1 Kauman, program Incubation Mentoring Business
sangatlah bagus.
“Kami akan segera berbicara
dengan Dewan Guru, karena program ini sangat bagus. Bagus juga bagi para alumni
yang tidak melanjutkan program studi,” ucapnya.
Selain Kepala Sekolah SMA
dan SMK se Ponorogo dan Magetan, hadir pula Kepala ADM Perhutani wilayah
Madiun, Panca, yang mengungkapkan bahwa pihaknya siap untuk berkolaborasi dalam
program Incubation Mentoring Business.
“Kami dipercaya mengelola
lahan perhutani seluas 13 ribu hektar lebih di Ponorogo dan 1.700 hektar di
Magetan. Lahan itu boleh dimanfaatkan oleh siapapun untuk berproduksi, termasuk
bagi anak-anak yang mengikuti program Incubation Mentoring Business ini.” Ujar
Panca.
Antusiasme hadirin terlihat
sepanjang acara dan diakhiri dengan foto Bersama. (red/yah)