PACITAN-Polisi wanita (Polwan) Polres Pacitan, Polda Jawa Timur mengajak para siswa MAN Pacitan untuk lebih bijak dalam bermedia sosial pada kegiatan Polwan Goes To School peringati hari jadi ke-75 Polwan Republik Indonesia.
“Pada kegiatan Polwan Goes To School ini kami menyampaikan terkait bullying atau perundungan di sekolah, serta para murid harus bijak dalam bermedia sosial,” kata Polwan Polres Pacitan AKP Sarinah Rosita, Selasa (8/8/2023).
Rosita menuturkan perundungan atau bullying adalah perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal fisik maupun sosial di dunia nyata maupun maya.
Menurut Rosita perbuatan tersebut berimplikasi terhadap perasaan seseorang menjadi tidak nyaman, sakit hati bahkan tertekan baik yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok.
Rosita melanjutkan, kasus perundungan saat ini sangat marak terjadi di kalangan masyarakat, terutama di lingkungan sekolah maupun di media sosial.
Selain itu ucap Rosita, munculnya haters yang sering kali memberikan komentar-komentar pedas pada laman media sosial merupakan salah satu faktor timbulnya dari perundungan di dunia maya.
Sementara, Kabag SDM Polres Pacitan AKP Kristin Kusuma Ratih berharap agar para murid bisa menghindari perbuatan bullying tersebut dan harus bijak dalam menggunakan media sosial, dan dia memberikan berbagai tips agar para murid terhindar dari perbuatan tersebut.
"Pastikan setiap hal yang diunggah tidak membuat orang lain merasa tidak nyaman baik secara fisik maupun emosional, hindari perselisihan dengan orang lain, jangan sembarang berkomentar, hargai pendapat orang lain serta jangan menyebarkan berita yang belum tau kebenarannya," ujarnya.
Selain itu, Kasubsi Ps Humas Polres Pacitan Aiptu Dedeh Kurniasih menambahkan materi tentang menciptakan kasih sayang dan perhatian antar sesama siswa dan guru.
Dedeh menekankan agar siswa tidak melakukan tindakan pidana yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
"Hindari bullying, ciptakan suasana yang penuh kasih sayang dan perhatian kepada sesama teman. Sebisa mungkin kita membantu apabila ada teman kurang mampu jangan membully apalagi sampai dengan melakukan kekerasan fisik yang dapat menjerat tindak pidana," pintanya.
Dedeh menekankan kepada para murid, untuk dapat saling menghormati dan saling toleransi satu sama lain dengan tidak membeda-bedakan ras, suku dan agama agar tercipta rasa saling peduli satu sama lain.
Terakhir, para siswa di MAN Pacitan diminta agar mematuhi peraturan sekolah, menghormati guru. "Karena mereka sebagai pengganti kedua orang tua kita ketika kalian di sekolah," pungkas Aiptu Dedeh Kurniasih. (*)